"Kalau sampai terjadi macam-macam, Pak Gubernur, saya minta tolong segera ditindak tegas menurut hukum," ucap Lutfi.
Edy menjelaskan, produksi minyak goreng di Sumatera Ut dalam setahun sebesar 230.000 ton, sedangkan kebutuhan akan komoditas itu hanya 180.000 ton. Artinya ada surplus 50.000 ton setiap tahun.
Ia menyatakan bakal menindaklanjuti permintaan Lutfi dengan segera mengumpulkan seluruh pihak terkait. Dengan begitu, masyarakat segera merasakan harga minyak goreng seperti biasa.
"Tadi pagi saya monitor, minyak sudah turun ke pasar dan kita mulai bisa mengurai. Masyarakat bisa merdeka lagi, menikmati minyak goreng murah," kata Edy. Beberapa pedagang membenarkan pasokan minyak goreng mulai lancar setelah sebelumnya tak sepenuhnya normal.
Baca: OJK Ingatkan Ciri Investasi Bodong: Untung di Atas Kewajaran, Tidak Legal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.