TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan invasi Rusia ke Ukraina akan mempengaruhi berbagai kegiatan ekonomi di Indonesia. Direktur Indef Tauhid Ahmad mengatakan konflik ini akan mengganggu realisasi investasi modal asing ke Tanah Air.
“Investasi Ukraina ke Indonesia tercatat ada 88 proyek senilai US$ 1,6 juta. Pasti situasi di Ukraina ini akan berpengaruh ke realisasi modal di Indonesia,” ujar Tauhid saat dihubungi pada Jumat, 25 Februari 2022.
Kondisi tersebut memberikan tekanan bagi Indonesia yang tengah menggenjot realisasi investasinya. Pada 2022, Indonesia menargetkan realisasi investasi, baik dari modal asing maupun dalam negeri, mencapai Rp 2.000 triliun.
Adapun Ukraina dan Rusia merupakan mitra investasi non-tradisional bagi Indonesia. Meski kontribusinya tidak signifikan, perang kedua negara disebut-sebut akan mempengaruhi gejolak ekonomi secara global yang memberikan imbas tekanan terhadap Tanah Air.
Selain dari sisi investasi, konflik geopolitik itu akan mengganggu neraca perdagangan. Tauhid mengatakan selama 2021, ekspor Indonesia ke Ukraina mencapai US$ 416 juta dolar, sedangkan nilai impor keseluruhan sebanyak US$ 1,040 miliar.
“Meski neraca dagang kita dengan Ukraina defisit, ini akan sulit karena kita susah mendapatkan barang-barang dari Ukraina. Namun kalau dengan Rusia, tidak akan terlalu terganggu,” ucap Tauhid.