“Selain itu kami juga melihat produk dan layanan perbankan syariah belum variatif atau belum setara perbankan konvensional. Layanan digital bank syariah pun masih belum memadai,” ujar Kharim.
Bank Jago Syariah, tutur Kharim, melihat ada peluang besar untuk meningkatkan segmen pasar nasabah syariah di Tanah Air. Sebab, mayoritas masyarakat Indonesia adalah penduduk muslim yang jumlahnya mencapai 230 juta orang.
“Kami melihat jumlah nasabah konvensional dan syariah masih belum seimbang. Dari Rp 10 ribu triliun aset di seluruh perbankan, di perbankan syariah hanya Rp 650 triliun atau kurang dari 10 persen,” ucap Kharim.
Padahal aset perbankan syariah masih bisa ditingkatkan bila merujuk pada potensi penduduk muslim di Indonesia. Begitu juga dengan dana pihak ketiga (DPK). Kharim menilai DPK perbankan syariah masih terlampau kecil dibanding dana di perbankan konvensional.
“DPK di perbankan konvensional Rp 7.400 triliun, sedangkan di perbankan syariah baru 5Rp 12,8 triliun. Untuk itu kami melihat potensi syariah sangat besar,” ucap Kharim.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: IHSG Ditutup Menguat Akhir Pekan Ini, Saham BCA dan Bank Jago Diborong Asing
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.