Menurut dia, seiring dengan pengembangan ekosistem moda transportasi listrik, Bandara Soekarno-Hatta telah mendukung penggunaan kendaraan listrik antara lain taksi listrik, bus listrik, golf car di dalam terminal penumpang, sepeda listrik (e-bike) untuk di dalam terminal dan segway.
Operasional kendaraan listrik tersebut tentunya juga diikuti dengan pembangunan infrastruktur pendukung di Bandara Soekarno-Hatta seperti misalnya SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
Sementara itu, EGM of Adjacent Business AP II Yado Yarismano mengatakan, pada awal tahun ini Bandara Soekarno-Hatta kembali memperkuat ekosistem kendaraan listrik dengan menyediakan sepeda motor ringan roda tiga berbasis listrik (eMoped).
eMoped yang disiapkan oleh Voy ini berbasis sharing dan dapat digunakan oleh umum.
“eMoped yang merupakan alat transportasi baru di Bandara Soekarno-Hatta ini berbasis sharing, di mana siapa pun dapat menggunakan secara bergantian oleh umum,” kata Yado Yarismano.
Adapun penggunaan eMoped ini sejalan juga dengan penerapan smart airport di Bandara Soekarno-Hatta.
“Operasionalnya sendiri didukung melalui aplikasi, mulai dari pengaktifan hingga monitoring penggunaan. Alat transportasi berbasis sharing dengan teknologi informasi ini mendukung penerapan smart airport di Bandara Soekarno-Hatta,” ujarnya.
Yado Yarismano menambahkan saat ini telah ditetapkan stasiun eMoped di Bandara Soekarno-Hatta sebagai titik awal dan akhir penggunaan eMoped yaitu di kawasan Transit Oriented Development (TOD), area perkantoran dan Terminal Kargo, dalam waktu dekat menyusul akan dibuka di Terminal 3.
Keberadaan eMoped ini fokus utamanya adalah membantu mobilitas pekerja atau komunitas di Bandara Soekarno-Hatta sehingga kami menetapkan tiga jalur eMoped yaitu area TOD - perkantoran - Terminal Kargo.
Sebagian pekerja datang ke bandara melalui TOD yang berada di area belakang bandara, untuk kemudian menuju area perkantoran, Terminal Kargo serta Terminal 3.
“Kini, mereka bisa memanfaatkan e-moped yang juga mendukung physical distancing di tengah pandemi. Selain itu eMoped juga bisa digunakan oleh masyarakat umum yang ingin mencoba menggunakan kendaraan listrik di area bandara,” katanya.
Jarak antara stasiun dengan menggunakan eMoped berkisar 3-5 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari satu stasiun ke satu stasiun lainnya.
AP II memastikan pengguna eMoped di Bandara Soekarno-Hatta ini juga harus memenuhi ketentuan antara lain menggunakan helm dan memiliki SIM C.
“Melalui eMoped ini kami berharap penggunaan kendaraan bermotor konvensional di dalam kawasan Bandara Soekarno-Hatta dapat berkurang,” kata Yado Yarismano.
BACA: Angkasa Pura I: Bandara Bali Siap Melayani Penerbangan Internasional Pertama
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.