TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam dalam pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dalam Presidensi G20 pada hari ini menyoroti pentingnya isu perubahan iklim yang menjadi ancaman yang lebih besar dari pandemi. Dia mengatakan masa pandemi merupakan peringatan yang cukup keras kepada semua akan betapa rentannya ekonomi global terhadap kejutan-kejutan non tradisional.
"Dalam hal ini, kita harus mengingat bahwa perubahan iklim dapat menimbulkan dampak yang jauh lebih besar dari pandemi (Covid-19)," kata Sri Mulyani dalam pertemuan yang disiarkan secara virtual Kamis, 17 Februari 2022.
Di sinilah, kata dia, peran G20 dibutuhkan dalam memerangi perubahan iklim. Bukan hanya dalam penurunan emisi karbon, tetapi juga menemukan skema untuk meningkatkan dan mengarahkan lebih banyak pembiayaan dan investasi pada teknologi berkelanjutan yang memfasilitasi aksi iklim.
Dia mengatakan Indonesia memegang masa Presidensi G20 pada momentum yang sangat menantang. Di tahun ini, penanganan dampak ekonomi dan finansial dari pandemi, serta akses vaksin yang belum merata masih menjadi prioritas utama.
Meskipun demikian, terdapat risiko dari sisi pengaturan kebijakan makro-fiskal salah satunya, yaitu kebijakan khusus di masa pandemi yang tidak dapat terus menerus diterapkan di tengah ruang fiskal yang lebih terbatas.