TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengklaim Indonesia menjadi tujuan investasi terpopuler di ASEAN melampaui Singapura, khususnya di sektor digital. Capaian ini diikuti perkembangan ekonomi digital di Tanah Air yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
“Saat ini, digitalisasi menjadi mesin penggerak perekonomian. Ekonomi digital Indonesia diprediksi menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2025 dengan nilai mencapai Rp 1.700 triliun,” ujar Ma’ruf Amin dalam acara pembukaan Hari Pers Nasional, Senin, 7 Februari 2022.
Ma’ruf menjelaskan pandemi Covid-19 telah mendorong percepatan penetrasi digital di dalam negeri. Menyitir pelbagai data, dia mengatakan jumlah konsumen digital baru di Indonesia selama 2020 hingga pertengahan 2021 menembus 21 juta orang.
Melonjaknya jumlah konsumen digital baru telah mendorong nilai transaksi dari penggunaan Internet. Ma’ruf menyebut selama pagebluk, transaksi digital naik 49 persen dari US$ 47 miliar menjadi US$ 70 miliar pada akhir 2021.
Percepatan digitalisasi, tutur Ma’ruf, telah memberikan dampak di hampir seluruh aspek kehidupan. Ma’ruf mencontohkan kehadiran e-commerce. E-commerce mengubah transaksi perdagangan menjadi lebih mudah.
Ada pula platform-platform fintech dan e-payment yang membantu memudahkan kegiatan di sektor perbankan serta edutech yang dapat memperluas akses pendidikan. Meski demikian, Ma’ruf mengatakan ada berbagai tantangan serta dampak negatif dari percepatan digital.
Dia memisalkan munculnya potensi dan risiko seperti arus modal ke luar, pengabaian kewajiban membayar pajak, hingga pengangguran jenis baru. “Karena itu, kemandirian digital atau kedaulatan digital haruslah menjadi suatu gerakan dan kesadaran bersama segenap elemen bangsa,” kata Ma’ruf Amin.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA