Hariyadi mengatakan aturan karantina dari pemerintah kerap dikeluhkan oleh pelaku perjalanan. Tak hanya masalah tes PCR, persoalan lain seperti tamu tidak diizinkan memesan makanan dari luar hingga gonta-ganti masa waktu karantina hingga menyebabkan biaya bengkak pun acap diprotes.
“Kemarin ada komplain, biaya karantina menjadi mahal karena (waktunya diperpanjang) jadi sepuluh hari. Kedua mengenai makan. Kami mohon kerja sama, ayok kita sama punya kepentingan supaya citra Indonesia baik. kalau memang aturannya adalah itu, ya kami harus fokus ke situ,” ujar dia.
Adapun Sandiaga mengatakan permasalahan yang dialami wisman bukan miskomunikasi. Ia meminta pihak hotel menjaga nama baik Indonesia dengan mencegah adanya kemungkinan praktik-praktik mafia oleh pihak tertentu.
“Ini bukan miskom (miskomunikasi). Ini saya mendapatkan langsung beritanya dan ada banyak yang menyatakan hal yang sama. Apa yang dialami jangan disederhanakan sebagai sebuah miskomunikasi,” kata dia. Dia meminta PHRI memonitor anggotanya serta akan menindak tegas bila terdapat pihak-pihak yang menyelewengkan aturan.
Baca: Harga Minyak Goreng di Malaysia Rp 8.500 per Liter, Mendag: Mereka Kasih Subsidi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.