Namun khusus untuk homestay, camping ground, dan Sarhunta, pihaknya menggandeng sejumlah asosiasi wisata untuk penjualan dan promosi agar paket penginapan menjadi meluas dan menarik.
Sejumlah asosiasi itu antara lain Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata atau ASITA, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO), dan Ikatan Pramuwisata Indonesia (IPI). Termasuk, platform akomodasi perjalanan RedDoorz.
"Kalau homestay, camping ground dan Sarhunta ini kita tawarkan di desa-desa wisata. Para tamu bisa menikmati sejumlah fasilitas yang ditawarkan mulai kamar tidur, dapur, kamar mandi, kipas angin, AC dan kulkas," ujarnya.
Yusron mengakui jumlah tersebut masih kurang mengingat kuota penonton yang sudah diputuskan pemerintah mencapai 100 ribu orang. Namun dirinya optimistis akomodasi untuk MotoGP bisa tercukupi.
Apalagi Kementerian Perhubungan sudah menyetujui untuk memanfaatkan kapal pesiar sebagai hotel terapung yang dihadirkan di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat.
"Tentu itu semua akan melihat demand lagi. Yang pasti pemprov akan mengoptimalkan seluruh potensi dan fasilitas yang ada di dalam daerah dulu," kata Yusron.
BACA: MotoGP Mandalika: Homestay dan Bungalow di Tetebatu Laris Manis