TEMPO.CO, Jakarta - Ethereum pada hari ini, Kamis, 27 Januari 2022, kembali melemah dan jatuh di level US$ 2.449,71 atau sekitar Rp 35,2 juta (asumsi kurs Rp 14.385 per dolar AS). Artinya aset kripto itu telah jeblok hingga 3,39 persen dalam 24 jam terakhir.
Sebelumnya, situs coinmarketcap.com pada pukul 15.00 WIB menunjukkan Ethereum sempat bertengger di level US$ 2.413,11 (Rp 34,7 juta).
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan Ethereum besok masih akan bergerak fluktuatif. "Tetapi menguat di kisaran US$ 2.345,5 - 2.600,5," ujarnya dalam keterangan tertulis hari ini. Dalam analisisnya, Ibrahim memprediksi harga aset kripto tersebut bakal berkisar Rp 33,7 – 37,4 juta besok.
Ia menjelaskan, merosotnya harga Ethereum karena adanya panic selling. Meski begitu, menurut dia, hal tersebut tidak akan berlangsung lama seperti awal Januari 2022.
Rencana Gubernur The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan pada Maret 2022 disambut negatif oleh investor. “Walaupun semalam The Fed mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah, tetapi Powell meramalkan pertempuran berkelanjutan untuk menjinakkan inflasi."
Pernyataan Jerome Powell tersebut, menurut Ibrahim, memberi sinyal bahwa inflasi akan tetap tinggi untuk jangka panjang. Masalah rantai pasokan pun ternyata lebih besar serta lebih tahan lama dari perkiraan sebelumnya.