"Situasi pasar keuangan yang memburuk menyebabkan biaya penerbitan obligasi meningkat tinggi," kata Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani Parman Nataatmadja di Gedung Arthaloka Jakarta, Jumat (9/1) petang.
Dia melanjutkan, semula PT Permodalan berniat menerbitkan obligasi senilai Rp 900 miliar hingga Rp 1,5 triliun secara bertahap pada tahun ini. Pada tahap pertama, perseroan berencana menerbitkan emisi senilai Rp 300 miliar. "Tapi obligasi batal diterbitkan," ujar dia.
PT Permodalan tahun ini menargetkan penyaluran kredit ke Usaha Kecil dan Menengah sebesar Rp 1 triliun. Selain itu, perseroan juga menargetkan aset tumbuh Rp 2,2 triliun menjadi Rp 2,8 triliun.
Menurut Parman, sumber pembiayaan untuk kredit tersebut berasal dari Departemen Keuangan sebesar Rp 500 miliar. Dana itu sudah dicairkan sebesar Rp 45 miliar dan akan menyusul lagi Rp 150 miliar. Sisanya akan diperoleh dari sejumlah bank pemerintah.
EKO NOPIANSYAH