TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan platform analitik bisnis dan basis data global CB Insights melaporkan saat ini Indonesia memiliki setidaknya enam startup unicorn hingga pengujung 2021. Adapun startup unicorn yang keenam adalah jaringan makanan dan minuman (F&B) Kopi Kenangan yang baru-baru ini masuk jajaran startup unicorn.
Sementara Gojek dan Tokopedia sudah tidak lagi masuk ke dalam daftar startup unicorn di Indonesia kerena keduanya telah merger menjadi GoTo pada Mei 2021. Reuters melaporkan, valuasi GoTo sudah mencapai USD32 miliar per 26 Oktober. Dengan demikian perusahaan gabungan tersebut telah masuk dalam kategori decacorn dengan valuasi lebih dari USD10 miliar.
Berikut enam startup unicorn Indonesia pada 2021 berdasarkan CB Insights.
1. Traveloka
Traveloka merupakan perusahaan startup yang bergerak di bidang travel dan pemesanan hotel. Traveloka menjadi startup Indonesia ketiga yang berstatus Unicorn setelah Gojek dan Tokopedia setelah menerima kucuran dana 350 juta dollar AS dari perusahaan Expedia pada Juli 2017. Berdasarkan data CBInsights, Traveloka memiliki valuasi sebesar 3 miliar dollar AS.
2. Ovo
Startup yang bergerak di bidang pembayaran elektronik OVO masuk daftar jajaran unicorn pada 2019. CB Insight melaporkan, startup besutan Grup Lippo ini ditaksir memiliki valuasi sebesar 2,9 miliar dollar AS yang sebenarnya sudah dicapai sejak 14 Maret 2018. Investor Ovo adalah Grab, Tokopedia, dan Tokyo Century Corporation.
3. J&T Express
J&T Express menjadi unicorn pada April 2021. Startup yang bergerak di bidang jasa pengiriman ekspres ini memiliki valuasi USD20 miliar dengan investor Hillhouse Capital Management, Boyu Capital, dan Sequoia Capital China. J&T Express merupakan perusahaan multinasional yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Didirikan pada 20 Agustus 2015 dan bergerak di bidang ekspedisi.
4. Xendit
Startup financial technology (fintech), Xendit, masuk ke jajaran unicorn pada September 2021 dengan valuasi USD1 miliar setelah menerima dana senilai 150 juta dollar AS dari investor Tiger Global Management dan beberapa investor lainnya. Xendit didirikan oleh Moses Lo pada 2015. Perusahaan ini menyediakan layanan sistem pembayaran untuk memudahkan proses transaksi pelaku bisnis, mulai dari UMKM, startup, e-commerce, hingga perusahaan besar.
5. Ajaib
Perusahaan startup fintech investasi saham dan reksa dana, Ajaib, masuk jajaran startup unicorn setelah menggalang dana Seri B senilai US$ 153 juta dari DST Global pasa Oktober 2021. Pencapaian ini diperoleh Ajaib dalam dua setengah tahun pertama, menjadikan Ajaib sebagai startup tercepat yang meraih status unicorn dalam sejarah Asia Tenggara.
6. Kopi Kenangan
Di pengujung 2021, Startup F&B Kopi Kenangan menambah daftar unicorn di Indonesia setelah Ajaib, Xendit, dan J&T Express tahun ini. Kopi Kenangan memiliki valuasi USD1 miliar. “Merupakan suatu kehormatan bagi kami dapat mengumumkan pendanaan yang menempatkan Kopi Kenangan sebagai perusahaan New Retail F&B Unicorn pertama di Asia Tenggara,” kata CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata, sebagaimana dilansir dari Antara.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Sebelum Kopi Kenangan, 4 Perusahaan Rintisan Ini Telah Berhasil Menjadi Unicorn