TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengusulkan agar genome sequencing dihadirkan di bandara guna mencegah transmisi lokal varian Covid-19 Omicron. Genome sequencing merupakan fasilitas laboratorium untuk mengetahui penyebaran mutasi virus Corona.
“Jadi kalau ada calon penumpang yang positif Covid-19 dan ketahuan, sampelnya bisa langsung dicek di bandara untuk mengetahui variannya. Kalau sekarang kan yang positif itu sampelnya dibawa dulu (ke laboratorium yang menyediakan genome sequencing),” ujar Awaluddin saat ditemui di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, Kamis, 30 Desember 2021.
Bandara milik Angkasa Pura II, khususnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta, diklaim siap menjadi lokasi pendeteksi mutasi virus karena telah memiliki biosafety lab level dua. Biosafety lab level dua merupakan laboratorium yang digunakan untuk uji klinis, pembelajaran, hingga diagnostik dengan tingkat risiko mikroorganisme.
Keinginan mendatangkan genome sequencing di bandara berangkat dari meningkatnya jumlah kasus penularan varian Omicron di dalam negeri. Hingga akhir Desember, lebih dari 40 kasus Omicron ditemukan. Kementerian Kesehatan bahkan mencatat sudah ada kasus transmisi lokal selain kasus impor.
Awaluddin mengakui varian anyar virus corona yang sudah menyebar di berbagai negara ini memberikan ketidakpastian baru pada 2022. Namun dia meyakini penyebaran varian Omicron tidak sampai berdampak luas terhadap industri penerbangan. Sebab penumpang umumnya telah memiliki kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan.