TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyatakan pemerintah masih terus membahas peraturan presiden (perpres) mengenai penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 88 atau Premium.
“Masih dibahas di kementerian terkait,” ujar Heru saat dihubungi pada Rabu, 29 Desember 2021.
Pemerintah, kata Heru, belum menetapkan tenggat penyelesaian beleid tersebut kendati kebijakan penghapusan BBM bersubsidi secara bertahap akan dimulai pada 2022. Sebelumnya, rencana kebijakan pengalihan BBM diungkapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kementerian menyampaikan ada rencana penggantian BBM Premium ke Pertalite mulai tahun depan untuk mencapai target bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Nantinya BBM jenis Pertalite yang memiliki RON 90 juga akan dihapus. Walhasil, masyarakat bakal menggunakan BBM dengan minimal RON 92 atau jenis Pertamax.
Pengamat ekonomi energi dan pertambangan dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, meragukan rencana pemerintah menghapus BBM bersubsidi pada 2022. Musababnya, wacana itu telah mengemuka sejak empat tahun lalu, namun tak kunjung terlaksana.
“Saya tidak yakin tahun depan Premium benar-benar dihapus. Sejak 2017 sudah diwacanakan, tetapi hingga kini tak pernah terealisasi,” ujar Fahmy.
Kalau toh pemerintah merealisasikan penghapusan BBM Premium, dia mensinyalir langkah ini tidak akan berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat. Sebab saat ini porsi konsumen BBM RON 88 ini tinggal 2 persen.
“Jadi pada tahun depan sebaiknya Pemerintah menghapus Premium,” ujar Fahmy.
Namun, Fahmy berharap rencana penghapusan BBM Premium tidak disertai dengan penghapusan jenis Pertalite. Bila BBM Pertalite dihapus, ia menduga akan ada dampak terhadap rantai ekonomi, seperti melonjaknya inflasi yang bakal menggerus daya beli masyarakat.
“Karena sebagian besar konsumen sudah migrasi dari Premium ke Pertalite sehingga konsumen Pertalite saat yang terbesar,” ujar dia.
Baca Juga: Rencana Penghapusan Premium Diragukan, Pengamat: Wacana Sejak 2017
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.