TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economic and Law Studies atau Celios, Bhima Yudhistira, mengatakan lonjakan harga kebutuhan bahan pokok akan menahan laju pemulihan konsumsi rumah tangga, khususnya kelompok menengah dan bawah.
"Semakin rendah golongan konsumsi masyarakat, pengeluaran bahan makanan semakin besar," ujar Bhima kepada Tempo, Rabu, 29 Desember 2021.
Berdasar data Badan Pusat Statistik, kata dia, komposisi garis kemiskinan dari bahan makanan mencapai 73 persen. "Jadi, sedikit saja harga minyak goreng dan cabai naik, yang rentan miskin paling terpukul."
Situasi masyarakat menengah dan bawah itu berbeda dengan golongan atas yang masih punya simpanan, sehingga naiknya harga kebutuhan pokok masih bisa ditolerir.
Terlebih, tutur Bhima, upah minimum hanya naik rata-rata di kisaran 1 persen tahun 2022. Hal ini diperkirakan membuat banyak pekerja yang daya belinya merosot.