2. Pertumbuhan Ekonomi 7,07 Persen di Kuartal II
Pada 5 Agustus Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Margo Yuwono mengatakan Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal II 2021 mencapai Rp 4.175,8 triliun. Adapun PDB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp 2.772,8 triliun.
Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia bila dibandingkan dengan kuartal I 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 3,31 persen. Pada kuartal I, PDB ADHK Indonesia Rp 2.684 triliun dan PDB ADHB-nya Rp 3.970,5 triliun.
Sementara itu, apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 tumbuh 7,07 persen. Pasalnya, pada kuartal II 2020, PDB ADHK tercatat Rp 2.589,8 triliun dan PDB ADHB Rp 3.687,8 triliun.
3. Bukalapak Resmi IPO
Pada 6 Agustus, PT Bukalapak.com Tbk resmi tercatat di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). BUKA merupakan perusahaan tercatat ke-28 di BEI pada tahun 2021.
Setelah resmi melantai, saham BUKA langsung melonjak dan mengalami Auto Reject Atas alias ARA. Dibuka pada harga Rp 850, saham perusahaan emiten itu langsung naik ke angka 1.060 per saham atau 24,7 persen. BUKA ditransaksikan sebanyak 983 kali dengan volume saham yang beredar 223 juta unit. Adapun nilai transaksi tercatat mencapai Rp 236 miliar.
Perusahaan e-commerce ini melepas 25,76 miliar lembar saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Adapun jumlah seluruh nilai IPO saham itu mencapai Rp 21,9 triliun. Dalam pelaksanaan IPO, Bukalapak menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Adapun PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia telah juga ditunjuk untuk bertindak sebagai penjamin emisi efek.
4. Jokowi Sampaikan Nota Keuangan
Pada 16 Agustus, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan RUU APBN 2022 dan Nota Keuangan di gedung MPR/DPR. Pada kesempatan itu dia menyampaikan asumsi indikator ekonomi makro yang dipergunakan di 2022. Asumsi itu berpijak pada kebijakan reformasi struktural serta memperhitungkan dinamika pandemi Covid-19 di Indonesia.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5,0 persen sampai 5,5 persen. Dia menyampaikan inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3 persen, menggambarkan kenaikan sisi permintaan, baik karena pemulihan ekonomi maupun perbaikan daya
beli masyarakat.
Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp 14.350 per dolar Amerika Serikat, dan suku bunga Surat Utang Negara 10 tahun diperkirakan sekitar 6,82 persen. Harga minyak mentah Indonesia(ICP), kata dia, akan berkisar pada US$ 63 per barel. Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 703.000 barel dan 1.036.000 barel setara minyak per hari.
HENDARTYO HANGGI | ANTARA | BISNIS | KORAN TEMPO
Baca Juga: Sri Mulyani: Anggaran Kesehatan Tumbuh 67,8 Persen hingga Oktober 2021
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.