TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG tertahan di akhir pekan yang lalu, meskipun masih menguat dalam kisaran 6.600-6.685. "Jika terjadi pembalikan arah di area 6.670-6.690, maka menjadi sinyal awal pelemahan indeks," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Senin, 13 Desember 2021.
Samuel Sekuritas mencermati setidaknya delapan saham pada perdagangan hari ini. Pertama, Bank Jago alias ARTO yang harganya menguat kembali dari area support 15.450-16.000. Harga saham ini berpotensi melanjutkan kenaikan ke arah resistance terdekat di 16.250, hingga 16.800.
Selanjutnya, saham Astra Internasional atau ASII terpantau sempat melemah, namun belum mengubah sentimen bullish yang terbentuk akibat false bearish breaks awal pekan lalu. Resistance terdekat diperkirakan di level 6.100. "Berikutnya 6.275, yang jika ditembus menjadikan pola sejak Oktober 2021 sebagai bullish continous, support 5.800," tulis M Alfatih, analis Samuel Sekuritas.
Berikutnya, harga Sarana Menara Nusantara Tbk membentuk pola bullish, setelah rebound dari support kuat pola sejak Mei 2020. Resistance terdekat di 1.180 dan stop di 1.130. Jika harga emiten tembus 1.180, maka mengkonfirmasi pola falling wedge yang bullish.
Adapun harga saham United Tractor atau UNTR menguat dalam pola cenderung bullish. Support berada di level 22.000, sementara resistance di 24.150 lalu 24.700. Sedangkan Adaro Energy alias ADRO masih bergerak tipis dan cenderung menguat melanjutkan kenaikan sebelumnya dengan resistance 2.025. Support diperkirakan di level 1.880.
Sementara itu, harga saham Semen Indonesia atau SMGR melemah menguji kembali area support 7.850-7.700. Jika tembus, maka tren turun akan berlanjut. Adapun batas cover di 8.025.
Harga saham MD Pictures atau FILM konsolidasi menjelang resistance 800. Jika tembus ke bawah 750, maka harga cenderung berayun dulu mendekati 700, dengan area buyback di 730-690. Saham ini masih berpeluang menguat ke 850-930.
Terakhir, Merdeka Copper Gold pada akhir pekan lalu tertekan menembus batas kritis jangka pendek di 3.750, sehingga berpeluang melemah menuju 3.600-3.450. Sementara cover di 3.750.
Baca Juga: Analis: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas di Level 6.610-6.690