Kendati demikian, Bank Jago tetap berjalan sambil terus melakukan inovasi. "Akan sepertui apa? Kami juga enggak tahu, tapi kami percaya dengan tetap berinovasi, menantang diri kami, pasti akan berhasil," ujarnya.
Dengan meningkatnya layanan digital banking, kesadaran terhadap kerahasiaan data pun juga semakin meningkat. Komisaris Bank Jago Anika Faisal menyebut jika dibandingkan dengan layanan keuangan lainnya, perbankan sudah lebih dulu sadar dengan perlindungan data.
Bahkan, kata dia, perbankan di tanah air lalu mendirikan Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa atau LAPS, sebuah lembaga yang memediasi nasabah dan bank di luar pengadilan. Lalu saat ini, pemerintah dan DPR juga sedang menggodok Rancangan Undang-Undang atau RUU Perlindungan Data Pribadi.
Di luar itu, Anika menyebut masih bakal ada lagi perubahan terkait sektor jasa keuangan hingga UU Cipta Kerja. Tapi yang pasti, bank pun akan terus mendorong kejelasan aturan kerahasiaan data nasabah ini melalui asosiasi. "Karena buat bank kalau ada aturan itu juga membuat play booknya jadi lebih jelas," kata dia.
Lalu terakhir, manajemen juga bercerita soal kemungkinan penetrasi Bank Jago menggarap bisnis kredit mikro seperti yang sekarang dijalankan financial technology peer-to-peer lending. Anika menyebut bank digital tentu bisa-bisa saja memberikan kredit dengan nominal kecil, bahkan sampai nominal Rp 1.000 sekalipun. "Kenapa enggak bisa?"
Menurut dia, keberadaan teknologi digital telah membuat bank bisa melayani nasabah tanpa batas, bahkan tanpa harus membuat kantor fisik di daerah yang minim populasi. Di sisi lain, teknologi digital pun membuat sebuah bank tak harus berukuran besar untuk bisa hidup.
"We have a shot (kesempatan), kami tak harus menjadi BUKU IV untuk memenangkan kompetisi," kata Anika. Ia tak merinci langsung apakah nantinya Bank Jago bisa bertindak seperti financial technology peer-to-peer lending yang saat ini ramai.
Anika menyebut tidak ada yang tak mungkin dalam layanan digital banking. Tapi untuk bisa masuk ke area bisnis baru, tentu tergantung pada pilihan bisnis model dan risk appetite atau kadar resiko dari bank masing-masing.
Baca juga: Kelas Rawat Inap BPJS Kesehatan Akan Dihapus, Bagaimana Jika Mau Layanan Lebih?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.