Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Digembok Bursa, Emiten Pemilik Hotel Ini Cerita Imbas PPKM dan Rencana Jual Aset

image-gnews
Pialang memerhatikan pergerakan indeks saham layar monitor di Jakarta. Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (30/3/2012), IHSG ditutup menguat 16,384 poin (0,39%) ke level 4.121,551. Sementara Indeks LQ 45 naik 4,017 poin (0,56%) ke level 712,551. TEMPo/Eko Siswono Toyudho
Pialang memerhatikan pergerakan indeks saham layar monitor di Jakarta. Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (30/3/2012), IHSG ditutup menguat 16,384 poin (0,39%) ke level 4.121,551. Sementara Indeks LQ 45 naik 4,017 poin (0,56%) ke level 712,551. TEMPo/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), perusahaan pemilik resor dan hotel, memberi penjelasan usai menerima perdagangan sahamnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia atau BEI. Perusahaan menceritakan kondisi hunian di hotel grup mereka sekitar 13 persen di 2020 dan 11 persen sampai November 2021.

"Kondisi cash flow perusahaan masih mengalami kesulitan," kata Sekretaris Perusahaan Bukit Uluwatu Villa Benita Sofia dalam Keterbukaan Informasi BEI pada Jumat, 3 Desember 2021

Menurut dia, kondisi ini terjadi seiring dengan masih berlakunya berbagai pembatasan perjalanan bagi wisatawan asing masuk ke Indonesia. Terlebih, pemerintah juga menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 3 di akhir tahun ini sampai awal tahun depan.

Walhasil, perusahaan pun diketahui belum menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2020. Seketika kondisi keuangan membaik dan pulih, kami akan menugaskan kantor akuntan melakukan audit terhadap laporan keuangan 2020," kata Benita.

Sebelumnya, Bukit Uluwatu Villa masih ada 12 perusahaan yang kena gembok atau suspensi dari bursa karena belum membayar biaya pencatatan tahunan atau annual listing fee (ALF) hingga 15 Juli 2021. Lalu dalam penjelasannya, perusahaan pemilik Hotel Alila SCBD, Jakarta, dan  berbagai resor di Bali ini menyatakan akan membayar biaya tersebut segera setelah kondisi arus kas perusahaan mengalami perbaikan.

"Pada saat ini, semua hasil usaha kami konsentrasikan untuk pemenuhan modal kerja hotel-hotel agar tetap bisa beroperasi dalam kondisi yang sangat minim sekarang," kata Benita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Benita juga menjelaskan bahwa perusahaan sedang berupaya untuk mencari investor untuk masuk ke perusahaan mereka. Selain itu, mereka juga berencana menjual aset perusahaan yang akan digunakan untuk mengurangi kewajiban kepada pihak ketiga dan modal kerja.

Tapi sejauh ini, belum ada rencana perusahaan untuk delisting atau keluar dari bursa secara sukarela. Menurut Benita, perusahaan berusaha keras menyelesaikan kewajiban kepada bursa sehingga perdagangan saham dibuka dan kinerja mampu tumbuh kembali.

Baca: Bank Artha Graha Cabang Makassar Digugat di Pengadilan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.                    

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

8 jam lalu

Berikut ini daftar hotel terbaik di dunia yang bisa Anda kunjungi versi TripAdvisor. Dua di antaranya ada di Indonesia. Di daerah mana?Foto: TripAdvisor
10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

Berikut ini daftar hotel terbaik di dunia yang bisa Anda kunjungi versi TripAdvisor. Dua di antaranya ada di Indonesia. Di daerah mana?


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

4 hari lalu

Ilustrasi hotel terbesar di dunia. Foto: Canva
10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

6 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

8 hari lalu

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan
SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

9 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

10 hari lalu

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

10 hari lalu

Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. IHSG pada penutupan perdagangan sore ini (4/7) ditutup melemah 2,28 persen. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.


Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

10 hari lalu

Hotel Tentrem Yogyakarta. Foto: IG @hoteltentremyogyakarta.
Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

Paket syawalan usai libur Lebaran ini diharapkan menjadi satu pengobat melesetnya target okupansi hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini.