Pendapatan perusahaan berkode saham BUKA ini pada triwulan III 2021 pun tumbuh sebesar 58 persen dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 484 miliar. Sementara itu, pendapatan pada Januari-September 2021 tumbuh 42 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 1,3 triliun.
Pertumbuhan pendapatan Bukalapak terdongkrak dari 37 persen YoY di kuartal II 2021 menjadi 58 persen YoY di kuartal III 2021. Adapun kuartal III 2021 juga menyumbang perkembangan pendapatan sebesar 10 persem QoQ.
Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal III 2021 tumbuh sebesar 258 persen menjadi Rp 206 miliar. Angka tersebut meningkat 42 persen dibandingkan kuartal II 2021.
Sementara itu, pendapatan pada bulan kesembilan tahun ini untuk Mitra Bukalapak tumbuh sebesar 298 persen menjadi Rp 496 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan meningkat dari 19 persen pada kuartal III 2020 menjadi 43 persen pada kuartal III 2021.
"Perseroan terus fokus pada strategi untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional," kata Perseroan.
Dengan upaya tersebut, Bukalapak juga terus berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada 9M21 15 persen lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, dengan rasio kerugian EBITDA terhadap TPV yang membaik menjadi 1,2 persen di 9M21, dari 2,2 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Baca: Kapal Kargo Pengangkut Pupuk Terbakar di Teluk Penyu Cilacap, 21 ABK Dievakuasi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.