TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal ketiga yang berakhir pada 30 September 2021. Dalam laporannya, Bukalapak menyatakan mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 13 persen menjadi Rp 1,2 triliun di Januari-September 2021 dari Rp 1,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
"Pada 9M21, Pperseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 19 persen menjadi Rp 1,1 triliun, dari Rp 1,4 triliun pada 9M20," dinukil dari keterangan tertulis Bukalapak, Selasa, 30 November 2021.
Di samping peningkatan efisiensi yang diiringi dengan pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga menyatakan memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan sebesar Rp 23,6 triliun pada akhir September 2021.
Pada kuartal 3 2021, Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Tercatat, Total Processing Value (TPV) selama kuartal ketiga tahun 2021 (3Q21) tumbuh sebesar 45 persen dan pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21) tumbuh 51 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka tersebut tumbuh menjadi Rp 31,2 triliun pada 3Q21 dan Rp 87,9 triliun pada 9M21.
Pertumbuhan TPV Perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 25 persen dan kenaikan sebesar 21 persen pada Average Transaction Value (ATV) sepanjang 9 bulan pertama di 2020 (9M20) sampai dengan 9M21.
"Sebanyak 73 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat," tulis perseroan.