Awaluddin mengatakan pada kuartal terakhir 2021, akan terjadi pertumbuhan pergerakan dengan sebesar 9-10 persen. Meski demikian, perseroan, belum menghitung dampak pemberlakuan PPKM Level 3 yang akan berlangsung pada 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022.
“Kami masih tunggu dulu regulasinya. Tapi secara umum animo masyarakat sudah meningkat sejalan dengan vaksinasi yang masif,” tutur dia.
Di sisi lain, Awaluddin melihat kondisi bisnis penerbangan pada 2022 masih akan dihadapkan oleh ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Perusahaan belum menargetkan pertumbuhan yang muluk-muluk seiring dengan berbagai pembatasan yang masih akan mungkin terjadi pada masa mendatang.
“Semua estimasi dan proyeksi kami masih konservatif. Jadi kami belum bisa terlalu progresif melakukan proyeksi. Tapi antisipasi kami, alat produksi, SOP, sistem tetap kami buat sehingga jika situasi membaik, kami tetap siap,” katanya.
Baca: Sri Mulyani Ingatkan Obligor BLBI: Tak Bayar Utang Adalah Kezaliman
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.