TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjelaskan tujuan penggantian Liquified Petroleum Gas (LPG) dengan Dimethyl Ether (DME) di masyarakat dalam waktu dekat. Menurut dia, rencana ini bakal membuat negara bisa berhemat hingga Rp 20 triliun per tahun.
"Karena harga DME tidak sebesar LPG," kata Bahlil dalam acara BeritaSatu Economic Outlook 2022 pada Selasa, 23 November 2021.
Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia mengimpor 5,5 juta ton LPG per tahun. Harga LPG di pasaran dunia yaitu US$ 850 per ton dan pemerintah mengeluarkan subsidi sekitar Rp 60 sampai 70 triliun per tahun.
Untuk itulah, kata dia, pemerintah bakal menyiapkan DME yang merupakan produk dari hilirisasi batu bara kalori rendah untuk menggantikan LPG. Harganya lebih rendah yaitu US$ 650 sampai 700 per ton. "Sehingga kita bisa efisiensi Rp 20 triliun per tahun," kata dia.
Sebelumnya, rencana ini sudah disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Menurut dia, pemerintah menargetkan Indonesia tidak lagi mengimpor liquefied natural gas pada 2030 seiring dengan dikembangkannya gasifikasi batu bara.