TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan layanan penerbangan pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan semakin langka di seluruh bandara di Tanah Air. Ia menyebut Garuda bakal mengurangi rute penerbangannya secara signifikan, termasuk untuk rute internasional.
“Kami akan fokus ke rute super premium. Rute Garuda turun dari 237 rute turun menjadi hanya 140 rute. Ini memang jadi tantangan akan banyak airport (bandara) mengalami penurunan jumlah flight Garuda,” ujar Tiko dalam rapat bersama Komisi VI di Gedung Parlemen Senayan, seperti ditayangkan dalam YouTube DPR, Selasa, 9 November 2021.
Menurut dia, Garuda telah memangkas jumlah pesawat dari 142 unit menjadi tinggal 50-60 unit. Pesawat tersebut dioperasikan di rute-rute potensial, seperti tujuan domestik Denpasar, Bali.
Penurunan jumlah armada terjadi lantaran banyak pesawat emiten berkode GIAA yang telah dikandangkan atau di-grounded untuk proses restrukturisasi. Sebagian pesawat Garuda pun telah dikembalikan kepada lessor, khususnya pesawat berbodi kecil seperti Boeing 737.
Adapun Garuda saat ini lebih banyak mengoperasikan pesawat berbadan lebar atau widebody. “Maka kita pakai pesawat wide body Boeing 777 dan A320 (Airbus). Pesawat itu sekali angkut bisa membawa banyak orang walau tidak seefektif 737 (Boeing),” tutur Tiko.
Tak hanya menurunkan jumlah rute dan frekuensinya, Garuda ke depan akan memangkas jenis armada yang dimiliki. Bila sebelumnya Garuda memiliki 13 jenis pesawat, perusahaan akan menguranginya menjadi hanya tujuh jenis sebagai langkah efisiensi.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Defisit Ekuitas Garuda Lampaui Jiwasraya, Wamen BUMN: Technically Bangkrut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.