TEMPO.CO, Madiun.- PT Industri Kereta Api atau INKA (Persero) melakukan investigasi untuk mengetahui kerusakan pada kereta layang ringan (LRT) Jabodebek yang bertubrukan di lintasan Harjamukti, Cibubur pada Senin, 25 Oktober 2021. Upaya itu dilakukan tim teknis dari bagian produksi dan teknologi.
"Tidak ada tim dari luar," kata Senior Manager PKBL, CSR & Stakeholder PT INKA, Bambang Ramadhiarto, Jumat, 5 November 2021.
Proses investigasi dilakukan setelah enam kereta yang merupakan bagian dari trainset bernomor 29 dan 20 tiba di INKA, Madiun, Kamis malam kemarin. Kemudian, petugas dari salah satu BUMN itu mulai membongkar kereta yang tingkat kerusakannya paling parah. Ini jika dibandingkan dengan kereta lain yang ditangani di Jakarta.
"Secara kasat mata rusak parahnya pada bagian body. Untuk komponen yang lain, kami belum mengetahui," ujar Bambang.
Oleh karena itu, pengecekan dilakukan dengan durasi waktu antara sepekan hingga dua pekan. Dari kerusakan yang nantinya diketahui akan dijadikan dasar untuk memperkirakan nilai kerugian yang dialami PT INKA akibat tabrakan dalam masa uji coba LRT Jabodebek.
Hasil investigasi, ia melanjutkan juga menjadi petunjuk untuk proses perbaikan. Namun, rampungnya masa perbaikan belum dapat dipastikan lantaran tergantung dari kerusakan. Juga, kemungkinan impor komponen yang membutuhkan waktu lama.