Pada 2024, Indonesia menargetkan mencapai rehabilitasi mangrove seluas 600 ribu hektare. Kemudian, Indonesia juga mulai memperkenalkan pajak karbon sebagai upaya mengurangi emisi.
Meski telah memiliki berbagai kebijakan fiskal ekonomi hijau untuk mendukung isu perubahan iklim, Chatib menyebut Indonesia memiliki tantangan besar. Salah satunya mengenai implementasi terhadap kebijakan itu.
Chatib berpendapat, bagi banyak negara berkembang seperti Indonesia, isu tentang perubahan iklim adalah barang mewah. Alasannya, dalam keseharian, negara masih menghadapi berbagai persoalan dasar, seperti pekerjaan, kesehatan, dan pendidikan.
“Jadi jika kita ingin sukses dalam membahas isu tentang stimulus fiskal hijau ke isu yang dapat diterima, kita bisa menghubungkan dengan isu pembangunan. Kita harus datang dengan beberapa kebijakan yang akan memberikan manfaat bersama untuk pembangunan dan itu akan menjadi tantangan utama,” kata dia.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Chatib Basri: Kalau Ada Ekonom Bisa Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2022, Pasti Salah