Adapun SiCepat Ekspres akan berperan sebagai mitra logistik NAMA Beauty untuk melayani kebutuhan pengiriman mereka. Faktor-faktor tersebut menjadikan NAMA Beauty sebagai pemain bisnis yang berpotensi kuat untuk mendisrupsi industri kecantikan Indonesia.
"Melalui kemitraan dengan SiCepat dan DMMX, kami akan memanfaatkan kekuatan unik kami masing-masing untuk membantu NAMA Beauty dalam membangun merek kecantikan dengan pertumbuhan tinggi dan berharap dapat mendukung perusahaan untuk mencapai potensi penuh," kata Pandu.
Dengan mengkombinasikan kemampuan CEO NAMA Beauty Luna Maya untuk membaca tren kecantikan terbaru dengan tim riset dan pengembangan (R&D) yang kuat, NAMA Beauty akan meluncurkan merek kedua yang menargetkan di bawah harga pasar, namun tanpa mengorbankan keunggulan kualitas produk.
NAMA Beauty berencana menggunakan pendanaan ini untuk pengembangan R&D, pemasaran dan branding, merekrut lebih banyak talenta, dan meluncurkan lini merek baru.
Pertumbuhan pasar kecantikan Indonesia yang menjanjikan juga menjadi salah satu faktor yang mendukung potensi eksistensi bisnis NAMA Beauty. Data dari Euromonitor menunjukkan, potensi pasar kosmetik warna di Indonesia diperkirakan sebesar US$ 1 miliar pada 2023, dengan pertumbuhan rata-rata per tahun atau CAGR mencapai 16,9 persen.
CEO NAMA Beauty Luna Maya menyatakan sangat bersyukur dan diberkati dengan kepercayaan dan dukungan dari AC Ventures, SiCepat, dan DMMX, termasuk semua mitra dan tim. "Ini merupakan momentum yang tepat dan menjanjikan bagi Indonesia. Kami percaya, sinergi ini dapat membantu kami untuk bertumbuh bersama dan memaksimalkan peluang serta momentum yang ada."
ANTARA
Baca: Sandiaga Uno: Kita Harus Lakukan Apa Pun untuk Selamatkan Garuda
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.