TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan harga minyak goreng baik curah maupun dalam kemasan yang terjadi di banyak tempat memukul tak hanya konsumen tapi juga para pedagang.
“Harga cukup parah naiknya kali ini, bisa Rp 5 ribu sendiri naiknya. Merek Tropical biasanya Rp 30 ribu, sekarang bisa Rp 35 ribu per 2 liter,” kata Soleh, salah satu penjual di Fresh Market Cikunir, Bekasi, kepada Tempo, pada Jumat, 29 Oktober 2021.
Kenaikan harga tersebut, kata Soleh, terjadi hampir di semua merek minyak goreng dalam kemasan. Bahkan, ada harga minyak goreng kemasan dijual Rp 17.000 per liter.
Salah satu pedagang di Pasar Slipi, Jakarta Barat, bernama Syawal menyebutkan harga minyak goreng curah sudah naik sejak sekitar dua bulan lalu, dari Rp 15.000 per liter dan kini menjadi Rp 19.000 ribu per liter.
Sedangkan untuk harga minyak goreng kemasan semula berkisar Rp 28.000 - Rp 30.000 per dua liter, tapi sekarang naik menjadi Rp 32.000 - Rp 35.000 per dua liter. "Naiknya bertahap dan sekarang harganya menjadi seperti itu," kata pria berusia 65 tahun itu.
Kenaikan harga minyak goreng itu tak ayal membuat penjualan di kiosnya menurun. "Biasanya dalam sehari saya bisa menjual enam kemasan minyak goreng ukuran dua liter, tapi sekarang hanya bisa menjual dua kemasan saja berukuran dua lter," ucap Syawal.
Hal senada disampaikan oleh Ahmad. Pedang sembako berusia 50 tahun yang berjualan di Kembangan, Jakarta Barat, mengaku pendapatannya menurun akibat kenaikan harga minyak goreng. "Harapan saya, harga kembali normal, sehingga penjualan dan pembelian pun bisa normal," kata dia.