Adapun produk kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 7,6 persen menjadi Rp 2,9 triliun. Kontribusi ke penjualan bersih sebesar 15,3 persen. Penjualan divisi nutrisi tercatat sebesar Rp 5,1 triliun, tumbuh 1,1 persen dari pencapaian di tahun sebelumnya. Divisi tersebut menyumbang 27,1 persen dari total penjualan bersih Kalbe di sembilan bulan pertama 2021.
Kalbe Farma mencatat, laba usaha perusahaan meningkat 11 persen menjadi Rp 2,8 triliun. Sedangkan rasio laba usaha terhadap penjualan sebesar 14,9 persen. Laba sebelum pajak penghasilan ialah Rp 2,9 triliun atau bertumbuh sebesar 10,7 persen.
Selanjutnya, perusahaan mengklaim akan mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Rasio pembagian dividen dipertahankan pada rasio 45-55 persen dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.
Kalbe Farma lalu merevisi target pertumbuhan penjualan bersihnya pada 2021 menjadi sebesar 11-13 persen. Revisi ini melihat adanya pemulihan ekonomi pada kuartal keempat.
Baca: Melihat Kualitas hingga Sejarah Kereta LRT Jabodebek yang Diproduksi INKA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.