“Kami tidak hanya akan merakit, tetapi kami ingin membangun keseluruhan industri untuk Indonesia di Indonesia,” ujar Liu.
Adapun Menteri Bahlil menjelaskan bahwa industri baterai listrik merupakan salah satu wujud dari arah kebijakan pemerintah Indonesia ke depan dalam membangun ekonomi hijau dan ekonomi biru yang berkelanjutan. Investasi Foxconn pun akan dikawal secara intensif.
“Kami menanti kerja sama Foxconn di Indonesia karena sejalan dengan visi besar dalam melakukan transformasi ekonomi untuk menciptakan nilai tambah. Pembangunan industri baterai dari hulu ke hilir adalah pendekatan yang tepat," ujar Bahlil.
Pertemuan pada Jumat lalu dihadiri oleh CEO dan pendiri Gogoro, Horace Luke, yang saat ini telah bermitra dengan Foxconn. Gogoro akan berperan dalam mengembangkan skuter listrik.
Horace menjelaskan, pihaknya sebelumnya telah memulai pengembangan di Taiwan dan melihat Indonesia sebagai tempat yang tepat untuk pengembangan skuter listrik lebih jauh. "Pengisian energi untuk skuter listrik kami bukan menggunakan teknologi charging, melainkan pertukaran baterai (battery swap). Kami menilai ini sangat tepat untuk digunakan di Indonesia."
BISNIS
Baca: Terkini Bisnis: Citigroup Tutup Bisnis di 5 Negara, Sri Mulyani soal Utang RI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.