Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Diminta Bawa Isu Transisi Energi Baru Terbarukan ke COP 26 Glasgow

image-gnews
Fans K-Pop yang tergabung dalam kpop4planet melakukan aksi damai di depan Tokopedia Tower, Jakarta, Jumat 1 Oktober 2021. Dalam aksi itu fans K-Pop menominasikan Tokopedia untuk gunakan 100 persen energi terbarukan pada tahun 2030. Tempo/Tony Hartawan
Fans K-Pop yang tergabung dalam kpop4planet melakukan aksi damai di depan Tokopedia Tower, Jakarta, Jumat 1 Oktober 2021. Dalam aksi itu fans K-Pop menominasikan Tokopedia untuk gunakan 100 persen energi terbarukan pada tahun 2030. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yuda, mengatakan langkah pemerintah mengejar target transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT) tidak dapat dilakukan terburu-buru.

Transisi energi ini masih menghadapi berbagai tantangan, baik dari implementasi, regulasi, maupun pembiayaannya.

"Kendala EBT belum terpecahkan secara teknologi. Kalau semua fosil langsung diganti dengan EBT hari ini, it doesn’t works," ujar Satya dalam acara diskusi publik bertajuk 'Bagaimana Persiapan Indonesia untuk COP 26 Glasgow?’ yang digelar bersama Change.org, Kamis, 21 Oktober 2021.

Transisi energi, menurut Satya, harus dilakukan secara bertahap atau gradual dengan sistem yang sudah matang. Langkah-langkah ini yang dinilai penting disampaikan dalam agenda COP 26 yang akan digelar di Glasglow, Inggris, pada 31 Oktober mendatang.

Indonesia sebelumnya telah berkomitmen mengurangi emisi melalui ratifikasi Perjanjian Paris. Indonesia ikut dalam gerakan mencapai nol emisi karbon.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Keuangan, Masyita Crystallin, mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran dan insentif untuk mengurangi emisi. Pemerintah menginginkan ada sebuah transisi energi yang adil dan
terjangkau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pemerintah telah memberikan dukungan melalui APBN untuk mengendalikan perubahan iklim melalui perpajakan, menyiapkan anggaran, transfer ke daerah serta memberikan pembiayaan inovatif untuk pembangunan yang berkelanjutan," ujar Masyita.

Selain insentif, ia mengklaim pemerintah telah menyiapkan instrumen lain, seperti carbon pricing. Indonesia pun menyusun peta jalan menuju nol emisi, yakni Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience atau LTS-LCCR 2050.

Dalam LTS-LCCR 2050 ini, Indonesia berencana menaikkan target pengurangan emisi gas rumah kaca dengan mengurangi deforestasi secara bertahap. Pemerintah menargetkan pengurangan emisi karbon pada 2050 mencapai 540 juta ton CO2 pada 2050 dan pada 2060 mencapai nol emisi.

Baca juga: Empat Kebijakan SKK Migas Tekan Emisi Karbon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

23 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat thermometer pengukur suhu udara di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG


Modus Penyelewengan Dana BOS

1 hari lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.


Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

2 hari lalu

Foto udara penyedia jasa angkutan membawa pengendara sepeda motor melewati perkebunan kelapa sawit di tepi Jalan Lintas Jambi-Suak Kandis yang terputus akibat terendam banjir luapan Sungai Kumpeh di Pulau Tigo, Muaro Jambi, Jambi, Minggu, 25 Februari 2024. Penyedia jasa mematok tarif Rp10 ribu per motor untuk penumpang umum dan Rp5 ribu per motor untuk pelajar. ANTARA/Wahdi Septiawan
Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

4 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

7 hari lalu

Kapal Gas Arjuna milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. Pertamina
Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.


Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

7 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.


Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

9 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Ministry of Industry.
Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.