Selanjutnya, KKP juga mendorong kemitraan usaha antara koperasi dengan perusahaan penyedia sarana produksi perikanan dan pengolahan udang sebagai offtaker. Tak hanya itu, KKP menyalurkan bantuan berupa sarana pasca panen untuk sortasi ukuran udang.
"Kita lakukan kegiatan mulai dari hulu dan hilir untuk kegiatan KDS ini," jelas Artati.
Direktur Investasi Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto memastikan KKP akan melakukan kegiatan lanjutan KDS di tambak intensif udang vaname, Koperasi Nelayan Paloh Jaya, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Kegiatan tersebut di antaranya fasilitasi program pembiayaan usaha dan sarana pasca panen, pengaktifan 9 petak atau 22.500 meter persegi lahan tambak dan perluasan shrimp millenial sebanyak 12 bak dalam rangka pemberdayaan masyarakat, termasuk untuk eks-TKI atau mantan pekerja migran Indonesia.
"Besar harapan kami kegiatan pengembangan Klaster Daya Saing Udang di Kabupaten Sambas dapat memberdayakan masyarakat dan memberikan manfaat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sambas," ujar Catur.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut kontribusi Indonesia terhadap pemenuhan pasar udang dunia rata-rata sebesar 6,9 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
"Potensi pasar ini harus kita garap, khususnya pasar yang memberikan nilai tinggi terhadap udang produksi Indonesia, agar Indonesia mampu menguasai pasar udang dunia," kata Menteri Trenggono.
BACA: KKP Tanggapi Uji Materi Larangan Ekspor Benih Lobster yang Diajukan Yusril