“Melalui branding produk dan budaya lokal serta dilengkapi dengan peningkatan estetika lingkungan, diharapkan dalam lima tahun ke depan setiap ruas tol dan rest area memiliki karakteristik yang khas sehingga dapat difungsikan juga sebagai objek wisata lokal," kata Sudirman.
Sementara itu Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ranto Parlindungan Rajagukguk mengatakan penilaian jalan tol berkelanjutan dilakukan oleh 4 tim penilai yang terdiri dari para pakar individu serta penilai dari Kementerian PUPR.
Kegiatan Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan Tahun 2021 tersebut dilakukan pada 12 Oktober hingga 21 November 2021. Setiap ruas jalan tol dan rest area akan dinilai oleh 2 tim penilai yang berbeda. Hasil penilaian akan diumumkan pada 3 Desember 2021 bertepatan dengan hari Bakti PU.
Penilaian ini dilakukan sebagai bagian dari usaha transformasi, inovasi dan modernisasi jalan tol. BUJT harus memenuhi SPM jalan tol serta upaya beyond SPM baik penyediaan fasilitas yang responsif gender, fasilitas untuk disabilitas, pengelolaan sampah, pengolahan air limbah, dan sebagainya.
“Perlu adanya juga penyesuaian regulasi dan penguatan kualitas jalan tol agar dapat mengimbangi kualitas kendaraan yang semakin maju dan cepat sehingga masyarakat dapat lebih nyaman berkendara,” ujar Ranto.
BACA: Menteri PUPR Targetkan Penataan Kawasan Marina Labuan Bajo Rampung 15 November