"Kalau saya lihat dari awal, lima tahun terakhir, kerugian negara ratusan triliun rupiah," ujar dia.
Meski demikian, Margo tidak bersedia memberi penjelasan lebih lanjut mengenai dugaan kebocoran ini. "Saya tidak bisa cerita lain," kata dia.
Margo hanya mengatakan bahwa berdasarkan data BPS, memang tidak ada ekspor bijih nikel pada 2020. Termasuk, ekspor ke Cina.
Meski demikian, BPS sudah merilis buletin statistik perdagangan luar negeri 2020. Komoditas nickel ore dan concentrate (HS2604) yang disinggung Faisal sebenarnya masih muncul dalam catatan BPS.
Tapi sepanjang 2020, hanya ada ekspor senilai US$ 177 saja untuk komoditas ini dengan berat bersih 1,4 ton. Angka ini paling rendah dan terpaut jauh dibandingkan komoditas ekspor lainnya, seperti copper ore US$ 2,4 miliar hingga alumunium ore US$555 juta.
Baca juga: Faisal Basri Sebut Masih Ada Ekspor Bijih Nikel ke Cina, RI Rugi Ratusan Triliun