Smelter itu berfungsi untuk memurnikan tembaga untuk menghasilkan katoda tembaga serta fasilitas pemurnian logam berharga yang menghasilkan emas, perak, dan logam berharga lainnya.
"Sehingga nanti kita bisa hasilkan rata rata 35 ton emas per tahun yang nilai transaksinya Rp 30 triliun," ujar Erick.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyebut pembangunan smelter di dalam negeri ini merupakan salah satu kebijakan strategis pemerintah terkait industri tembaga setelah Indonesia menguasai 51 persen saham Freeport.
"Ini akan memberikan nilai tambah bagi negara, artinya akan memberikan pemasukan yang lebih tinggi kepada negara, kemudian menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan," ujar Jokowi.
Ia menyebut, banyak yang tidak mengetahui bahwa Indonesia termasuk dalam kategori tujuh negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia dan Freeport di antaranya yang memproduksi barang tambang tersebut. Potensi ini, ujar Jokowi, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Baca: Permohonan Keberatan Wanaartha Dikabulkan, Polis Nasabah Bisa Aktif Lagi