TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengomentari soal perlu tidaknya vaksin dosis ketiga atau vaksin booster Covid-19. Menurut dia, praktik suntikan ketiga itu benar secara klinis, namun kurang etis untuk saat ini lantaran pasokannya yang terbatas.
Ia pun berkelakar bahwa orang yang ingin mendapat vaksin booster bisa pergi ke Amerika Serikat dan disuntik di sana, sehingga tidak menggunakan jatah vaksin di dalam negeri.
"Kalau mau ya pergi aja ke Amerika, suntik aja ke sana. You do clinically and ethically right. Karena enggak pakai jatah yang di sini kan. Kasihan ada yang belum dapat," ujar Budi dalam webinar, Kamis, 7 Oktober 2021.
Budi Gunadi mengatakan secara klinis vaksinasi dosis ketiga memang membuat antibodi penerimanya naik. Sehingga hal tersebut benar secara klinis.
Namun, untuk saat ini hal tersebut masih salah secara etis. Pasalnya, pada pekan ini saja ia memperkirakan masyarakat yang sudah menerima vaksinasi baru sekitar 100 juta orang dari target 108 juta orang.
Selain itu, vaksin yang ada di Indonesia pun jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa aksi mendapatkan suntikan dosis ketiga secara tidak resmi di Tanah Air bisa mengurangi kesempatan 108 juta rakyat Indonesia lainya untuk mendapat vaksinasi, bahkan untuk suntikan pertama.
"Vaksin saja kita terbatas, banyak yang belum dapat akses vaksin. kalau dapat dosis ketiga berarti kita melepaskan kesempatan bagi yang belum dapat bahkan vaksin pertama," tutur Menkes.
Budi lantas mengatakan pemerintah terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi masyarakat. Terutama bagi penduduk yang kurang mampu.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Menkes Budi Sebut Vaksinasi Covid-19 di Lokasi PON Papua Sudah 62 Persen