Ia pun menduga penyebab kenaikan baru Bitcoin saat ini sebagian karena faktor musiman. "Siklus pasar tempat kita berada, di mana bagian emosional memainkan peran penting.”
Bank of America Corp pada Senin lalu telah menerbitkan ulasan penelitian pertamanya yang berfokus pada mata uang kripto dan aset-aset digital lainnya. U.S. Bancorp mengumumkan peluncuran layanan penyimpanan uang kripto untuk manajer investasi institusional yang memiliki dana pribadi di Amerika Serikat dan Kepulauan Cayman.
Selain Bitcoin, Ethereum juga terlihat menguat 2,2 persen menjadi US$ 3.594 atau sekitar Rp 51,14 juta dan XRP naik tipis 0,2 persen pada US$ 1,09 atau sekitar Rp 15.510. Tak diduga-duga, cuitan CEO Tesla Inc. Elon Musk juga turut memicu lonjakan harga kripto Shiba Inu hingga 43,6 persen ke US$ 0,0000317 atau berada di urutan ke-12 cryptocurrency terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar US$ 15,65 miliar.
Adapun, kepala investasi di IDX Digital Assets, Ben McMillan, menyatakan, berdasarkan analisi data on-chain dan strategi indeks kripto berbasis faktor, terlihat peningkatan yang stabil dalam jumlah alamat Bitcoin baru.
Hal ini terjadi setelah adanya penurunan besar-besaran di paruh pertama tahun ini, serta peningkatan jumlah Bitcoin yang keluar dari bursa. Ia juga memperkirakan kasus bullish struktural untuk Bitcoin masih kuat. "Masih ada risiko penurunan signifikan dalam waktu dekat," ucap McMillan.
ANTARA
Baca: Ke DPR, Nasabah Korban Unit Link Beberkan Berbagai Modus Penipuan Asuransi