TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Arya Sinulingga membeberkan alasan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. belum masuk holding BUMN pariwisata.
"Garuda ini kita tunggu saja. Dia masih proses. Kita belum masukkan dia ke holding, nanti kan bisa holdingnya. Gak baik kalau ada yang bermasalah," kata
Arya dalam diskusi virtual, Selasa, 5 Oktober 2021.
Dia menuturkan Garuda masih proses restrukturisasi dan mengadapi PKPU. Kalau dimasukkan nanti dikhawatirkan, Garuda tidak bisa fokus. Kementerian BUMN, kata dia, ingin semua penggabungan di dalam holding itu sudah bersih atau tanpa masalah.
"Jangan sampai nanti jadi beban masa depan bagi holdingnya, maka kita tunggu dulu. Makanya kita tunggu kalau restrukturisasi berhasil, baru kita masukan ke holding, kalau enggak jangan dulu. nanti mengganggu jadi beban. Karena kita enggak mau holding itu punya beban," ujarnya.
Selain Garuda, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), juga sedang dipersiapkan untuk masuk dalam holding BUMN Pariwisata. "Mudah-mudahan ga lama masuk ke holding pariwisata," kata dia.
Kemarin, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Dony Oskaria sebagai Direktur Utama dan Triawan Munaf sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).