TEMPO.CO, Jakarta - Hasil Survei Nasional Kondisi Kehidupan (ENCOVI) 2020-2021 yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Katolik Andres Bello (UCAB) menunjukkan mayoritas rakyat Venezuela hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Sekitar tiga perempat rakyat negara itu dilaporkan masuk dalam kategori kemiskinan estrem karena keruntuhan ekonomi akibat hiperinflasi selama tujuh tahun berturut-turut.
Hasil survei yang diterbitkan kemarin itu menunjukkan bahwa 28 juta penduduk negara itu atau 76,6 persen hidup dalam kemiskinan ekstrem. Angka itu naik 67,7 persen dari tahun 2020 lalu.
Padahal, negara anggota organisasi pengekspor minyak itu (OPEC) itu pernah menikmati kesejahteraan beberapa tahun lalu. Tak hanya itu, laporan tersebut mengaitkan penurunan kesejahteraan itu dengan kondisi pandemi Covid-19 dan kekurangan bahan bakar kronis.
Dalam laporan itu juga disampaikan setidaknya 20 persen responden tidak dapat memasukkan bensin ke dalam mobil mereka sehingga menjadi hambatan utama untuk pekerjaan.
Adapun survei ENCOVI--berdiri tahun 2014--dilakukan untuk mengisi kekosongan data resmi dari pemerintah selama ini. Hal tersebut disampaikan Pedro Luis Espana, seorang sosiolog UCAB yang berkontribusi pada penelitian ini.