Adapun yang masuk dalam pos proteksi terdiri atas proteksi sakit dari asuransi kesehatan, proteksi penyakit kritis, dan asuransi jiwa. Dari ketiga bentuk proteksi ini, asuransi kesehatan menjadi yang paling mendesak karena risikonya paling dekat, apalagi di era new normal ini.
Oleh sebab itu, kepemilikan asuransi kesehatan sangat penting buat yang baru mulai bekerja, minimal BPJS Kesehatan. Jika sudah bekerja dan lebih mapan, ia menyarankan agar nasabah meng-upgrade dengan produk asuransi yang milik pribadi sesuai kebutuhan sedini mungkin.
Berikutnya asuransi yang juga penting adalah asuransi untuk penyakit kritis agar bisa memproteksi kualitas hidup. "Karena dari hasil penelitian menunjukkan 85 persen masyarakat Indonesia mengalami kebangkrutan ketika mengalami penyakit kritis," tutur Rizqi.
Ketiga, yaitu asuransi jiwa yang memberikan perlindungan risiko finansial terutama untuk keluarga. Rizqi menyebutkan, pria yang sudah memiliki tanggungan dan memiliki dana darurat cukup sebaiknya memprioritaskan untuk memiliki proteksi jiwa.
Hal serupa disebutkan oleh Corporate Business Executive IFG Life Khumaira. Ia menyatakan kehidupan memiliki beragam risiko tidak terduga, yang bisa muncul bahkan dari usia muda sekalipun.
Oleh sebab itu, ia menilai masyarakat tidak boleh mengabaikan risiko dan harus rasional untuk memproteksi diri dengan asuransi. Cara termudah untuk mengantisipasi risiko tersebut adalah dengan memulai membeli asuransi sedini mungkin agar risiko dapat teralihkan.
BISNIS
Baca: OJK Minta Nasabah Waspadai Modus Terbaru Pinjol Ilegal: Transfer Dana Mendadak