TEMPO.CO, Jakarta - Dua jaringan bioskop terbesar di Indonesia, Cinema XXI dan CGV, masih mengandalkan film-film asing. Film Indonesia masih absen di layar lebar bioskop XXI dan CGV yang buka mulai 16 September.
Berdasarkan pantauan Bisnis di situs resmi masing-masing jaringan bioskop Cinema XXI dan CGV, hanya ada lima film yang ditayangkan. Kelimanya adalah Mogadishu, Space Jam 2, Black Widow, Fast and Furious 9, dan The Suicide Squad yang notabene adalah film Hollywood.
Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin, absennya film Indonesia pada pembukaan kembali bioskop tak terlepas dari keengganan para produser film Indonesia menayangkan filmnya di bioskop. Mereka takut mengalami kerugian karena jumlah penonton masih dibatasi.
"Mereka [produser] itu takut merugi. Karena kapasitas bioskop itu masih dibatasi 50 persen dan jam buka mal itu juga masih dibatasi. Tentunya berpengaruh ke jumlah penonton," katanya kepada Bisnis, 17 September 2021.
Djonny menjelaskan kehadiran film Indonesia sangatlah penting untuk membangkitkan kembali industri perfilman yang sempat tiarap akibat pandemi Covid-19. Bahkan, dia mengusulkan pada jaringan bioskop untuk memberikan apresiasi kepada para produser dari dalam negeri yang berani merilis filmnya setelah pembukaan kembali bioskop.
"Saya sempat diskusikan dengan pihak [jaringan] bioskop apresiasi untuk film Indonesia yang ditayangkan saat ini, dalam jumlah layar misalnya. Film [Indonesia] yang antre [untuk] ditayangkan di bioskop ini banyak, mungkin ada 130-an lebih," tuturnya.
Kehadiran platform video on-demand (VoD), menurut Djonny, juga mempengaruhi distribusi film di Indonesia, khususnya di masa pandemi Covid-19. Banyak produser yang pada akhirnya beralih ke platform tersebut untuk merilis karya produksinya, alih-alih menunggu bioskop kembali dibuka.