Di samping itu, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial 17,2 persen, sektor jasa pendidikan 16,4 persen, sektor konstruksi 15,4 persen, serta sektor jasa keuangan dan asuransi 12,6 persen. Posisi ULN Pemerintah aman karena hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN Pemerintah.
Adapun ULN swasta tumbuh sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. ULN swasta pada Juli 2021 tumbuh rendah sebesar 0,1 persen yoy, setelah mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen yoy pada Juni 2021. Pertumbuhan ULN swasta tersebut disebabkan oleh pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 1,5 persen yoy, meski melambat dari 1,7 persen yoy pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan mengalami kontraksi sebesar 5,1persen yoy, lebih rendah dari kontraksi bulan sebelumnya sebesar 6,9 persen yoy. Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada Juli 2021 tercatat sebesar U$ 207,0 miliar, menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$ 207,8 miliar.
Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan, dengan pangsa mencapai 76,6 persen dari total ULN swasta. ULN tersebut masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,6 persen terhadap total ULN swasta.
"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada Juli 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 36,6p ersen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 37,5 persen," kata Erwin.
BACA: Indra dan Nirwan Dipanggil Satgas, Keluarga Bakrie Bantah Punya Utang BLBI
CAESAR AKBAR