Pasalnya, Mukroni melihat kondisi UMKM, termasuk warteg, di masa pandemi Covid-19 dalam kondisi kesulitan yang sangat berat. Lebih dari 50 persen tutup alias bangkrut. Survei Asian Development Bank 30 juta UMKM mengalami kebangkrutan.
"Artinya Pemerintah mestinya bukan hanya berhenti di pemberian BLT sebesar Rp 1,2 juta saja," kata Mukroni.
Sebelumnya, pemerintah meluncurkan bantuan tunai untuk pedagang kaki lima dan atau warung. Pada uji coba peluncuran ini, akan disalurkan 1 juta paket dengan nilai Rp 1,2 juta atau setara dengan bantuan presiden produktif atau BPUM. Bantuan ini, diharapkan pengusaha UMKM, PKL dan warteg yang terdampak Covid-19 bisa menggunakan untuk modal usaha atau bertahan hidup.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan bahwa bantuan untuk usaha kecil diberikan lagi tahun ini dengan anggaran Rp 15,8 triliun.
Dia menuturkan selama ini bantuan UMKM disalurkan melalui Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan dengan dinas koperasi dan UMKM di masing-masing pemerintah daerah. Saat ini, kata dia, sudah 12 juta lebih UMKM dan koperasi kecil atau PKL yang mendapat bantuan masing-masing Rp 1,2 juta.
Kali ini, kata dia, bantuan akan disalurkan melalui TNI dan Polri untuk 1 juta PKL, UMKM dan warteg. Di mana, TNI sebesar 500 ribu dan Polri 500 ribu.
CAESAR AKBAR | HENDARTYO HANGGI
Baca: Ancaman Pinjol ke Perempuan Kian Meresahkan, Sebar Foto Pribadi hingga Pelecehan