TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG rontok di sesi pertama hari ini, dengan mengakhiri sesi di titik 6.056. Angka tersebut 0,92 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin yang di level 6.112.
"Pasar saham Indonesia tampaknya ikut terpengaruh gerakan negatif dari bursa AS, yang ditutup cenderung melemah semalam; Dow jatuh hingga 0,76 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun 0,34 persen, sementara Nasdaq cenderung flat dengan turun hanya 0,07 persen," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Rabu, 8 September 2021.
Sentimen negarif di bursa AS didorong oleh kekhawatiran pelaku pasar akan dampak penyebaran varian delta Covid-19 serta pengurangan stimulus terhadap prospek ekonomi ke depan. Kekhawatiran ini tercermin dari keputusan Goldman-Sachs untuk merevisi turun proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi AS tahun ini ke angka 5,7 persen, atau di bawah ekspektasi konsensus yaitu tumbuh 6,2 persen.
Khusus Dow, salah satu faktor lain yang menyeret indeks ini ke bawah adalah jatuhnya saham pabrikan pesawat Boeing hingga 1,8 persen, setelah keluar laporan dari Wall Street Journal bahwa pengiriman pesawat Boeing 787 Dreamliner produksi Boeing terancam tertunda.
Di bursa Indonesia, sebanyak 160 saham menguat, 342 melemah, dan 161 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,3 triliun.
Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat angka jual bersih investor asing sebesar Rp 357,7 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat beli bersih asing sebesar Rp 100,1 miliar.
Saham PT Astra International (ASII) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 17,6 miliar, diikuti BUKA Rp 17,5 miliar dan PTBA Rp 16,9 miliar.
Sementara itu, saham Bank BRI menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing mencapai Rp 110,4 miliar, diikuti BBCA Rp 68,6 miliar dan MLPL Rp 62,9 miliar.
Mayoritas saham pengisi indeks LQ45 yang berisi 45 saham paling liquid di bursa saham Indonesia jatuh ke zona merah di sesi pertama hari ini. Pelemahan terbesar di antara pengisi LQ45 ditunjukkan oleh saham AKRA yang turun 4,8 persen, disusul MDKA yang turun 4,2 persen dan INTP yang turun 3,8 persen.
Baca Juga: Samuel Sekuritas: IHSG Rawan Tertekan Menguji Level 6.100