TEMPO.CO, Jakarta - Samuel Sekuritas Indonesia melihat Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dalam dua hari terakhir masih sulit menembus area resistance 6.112-6.170.
"Saat ini indeks rawan tertekan menguji 6.100 menuju 6.050," ujar analis Samuel Sekuritas Indonesia M Alfatih dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 September 2021.
Alfatih pun mencermati pergerakan sejumlah saham pada hari ini. Misalnya Astra Internasional atau ASII yang pada perdagangan sebelumnya terkoreksi ke level 5.350. Ia mengatakan pola yang ada memberi target kenaikan ke arah 5.550-5.650. Adapun batas risiko ada di 5.250.
Selanjutnya, harga Bank Central Asia atau BBCA sedang uji resistance kuat 33.000. Jika mampu tembus, maka melanjutkan tren naik sejak akhir Juli 2021. "Target teoritis ke 35.800. Tembus ke bawah 32.400 akan mengubah tren naik," tutur Alfatih.
Berikutnya, harga Ciputra Development Tbk atau CTRA sedang menghadapi resistance di 1.000. Sehingga, kata Alfatih, kemungkinan ada koreksi yang menjadi peluang di support 970-940. Adapun resistance di 1.000-1.040-1.060.
Telkom Indonesia atau TLKM, menurut Alfatih, masih trading buy, terutama jika tembus 3.420. Saham ini masih bergerak dalam up channel sejak pertengahan Juli 2021. Namun, kelanjutan tren naik perlu lampaui 3.420. Sedangkan batas risiko di 3.340.
Terakhir, United Tractors Tbk atau UNTR mengalami koreksi setelah menembus trendline pola sejak Januari 2021 di 21.150. "Selama tidak turun di bawah 21.150 maka potensi kenaikan ke arah 22.100-23.750-24.850," tutur Alfatih.
Baca Juga: IHSG Diperkirakan Masih Loyo Hari Ini, Analis: Minim Sentimen Data Perekonomian