TEMPO.CO, Jakarta - CEO Sucor Sekuritas Bernardus Setya memproyeksikan kinerja pasar modal dalam negeri lebih baik pada kuartal terakhir 2021. Ia pun yakin indeks harga saham gabungan atau IHSG bakal mencapai 6.800-an di akhir tahun ini.
Pasalnya, tren ekonomi global yang menunjukkan sebagian besar negara keluar dari zona resesi akibat pandemi Covid-19, tak terkecuali Indonesia.
"Kami optimistis mengalami recovery setelah kita mengalami kontraksi yang dalam akibat Covid-19 yang terjadi sejak 2020. Kami melihat IHSG di kisaran 6.600-6.800 di akhir tahun,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Ahad, 5 September 2021.
Dia mengatakan, secara konsensus Produk Domestik Bruto atau PDB Indonesia mencapai 4 persen tahun ini. Proyeksi itu dinilai cukup naik signifikan lantaran pertumbuhan ekonomi minus 2 persen pada 2020. Selain itu, optimisme muncul karena dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia cukup kuat pada 2021 dibandingkan dengan tahun lalu.
Dari data pihaknya, Bernardus mengatakan sejak Februari hingga Desember 2020 bursa efek dalam negeri didominasi dengan penjualan bersih saham oleh investor asing. Puncaknya pada September 2020 penjualan saham oleh investor asing di bursa efek Tanah Air mencapai lebih dari Rp 15 triliun.
Adapun pembelian saham yang dilakukan investor asing pada 2020 hanya terlihat pada bulan Mei yang nilainya masih di bawah Rp 10 triliun. Situasi tersebut berbeda dengan 2021, pembelian saham oleh investor asing disebut sangat dominan dengan nilai terbesar terjadi pada Januari mencapai lebih dari Rp10 triliun. Hal itu pun berlanjut dalam kurun waktu empat bulan terakhir yang mendorong geliat IHSG.