TEMPO.CO, Jakarta - Program bantuan kuota internet gratis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kembali berlanjut. Sama seperti periode sebelumnya, besaran bantuan kuota internet akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
Dosen dan mahasiswa adalah pihak yang mendapat jatah bantuan kuota paling besar, yakni 15 GB per bulan. Sayangnya, besaran bantuan tersebut dirasa tidak cukup oleh sebagian mahasiswa.
Lilis Hariyani, mahasiswa Universitas Airlangga, mengungkapkan jika jatah bantuan kuota internet dari pemerintah itu bisa habis bahkan sebelum mencapai 20 hari.
“Pemakaian kuota dalam satu hari saja, terutama jika on cam menggunakan laptop, bisa habis 1,5 GB atau lebih,”ucap Lilis saat dihubungi Tempo.co melalui pesan singkat pada Kamis, 2 September 2021.
Hal senada juga diungkapkan oleh Anisa Nur Azizah, mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret. Menurut dia, bantuan kuota internet cukup membantu selama kuliah daring tetapi penggunaannya cepat habis.
“Saat jadwal kuliah padat dari Senin sampai Jumat, bantuan kuota internet bisa habis dalam waktu semingguan. Rata-rata kuota yang dipakai dalam sehari antara 1,5 sampai 2 GB,” katanya.
Keterangan yang sedikit berbeda datang dari Jessica Ajeng Putri, mahasiswa dari Universitas Sriwijaya. Menurut dia, besaran bantuan kuota internet sebetulnya cukup jika murni dipakai untuk pembelajaran via Zoom saja. “Biasanya, dalam sekali pertemuan via Zoom bisa habis 500-700 MB,”kata Jessica.
Akan tetapi, Jesicca menyoroti banyaknya kegiatan kuliah selain pembelajaran dengan dosen. “Kalau mau ikut webinar atau tiba-tiba ada penyuluhan dari kampus, kadang bisa pakai Zoom sampai 3 jam. Mungkin bantuan kuota internet 15 GB dirasa cukup untuk mahasiswa yang jarang ada aktivitas kampus, tetapi kurang bagi mahasiswa yang aktif ikut kegiatan,”ucapnya.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga:
5 Bansos yang Diterima pada Bulan Ini, dari Subsidi Upah hingga Kuota Internet