Patrick juga menggarisbawahi bila saat ini, banyak raksasa e-commerce dunia sedang mengamati persaingan ekosistem digital yang serba ketat di Indonesia. Dan, sepemahamannya, tidak sedikit konglomerat yang sudah menyadari posisi Indonesia sebagai potensi menjanjikan untuk berinvestasi di masa mendatang.
"Saya punya cerita, ada salah satu e-commerce besar dunia yang tertarik masuk Indonesia, tapi mereka memilih belum melakukan itu sekarang. Karena mereka pikir saat ini kondisinya super kompetitif. Tapi pasti akan ada yang masuk lagi," kata Patrick.
Di luar GoTo, Northstar sampai saat ini terus menjajaki berbagai potensi investasi lainnya. Baik investasi di pasar modal maupun pendanaan ke startup-startup kecil.
Patrick juga mengatakan bahwa sebagai investor, Northstar tidak akan menggunakan profitabilitas sebagai indikator tunggal untuk menanam modal di startup atau perusahaan. "Matriks yang kami gunakan harus berbeda. Di Northstar misal, kami melihat walaupun misal ini bisnisnya belum ada profit, tapi kalau pangsa pasarnya besar dan ada faktor-faktor lain, kami tetap melihat ini sebagai very good investment," katanya.
Baca juga: Enggan Beberkan Kapan GoTo IPO, Bos Northstar Mohon Doa Supaya Bisa Cepat