TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait menanggapi dibukanya pintu Arab Saudi untuk 20 negara, termasuk Indonesia. Edward alias Edo menilai kebijakan tersebut memberikan angin segar.
“Kalau terjadi, sebab belum terima info yang lengkap, ya merupakan harapan,” ujar Edo ketika dihubungi pada Kamis, 26 Agustus 2021.
Arab Saudi sebelumnya mengumumkan pembukaan batas negara untuk ekspatriat dari 20 negara termasuk Indonesia memasuki wilayahnya. Sejak Februari lalu, Arab Saudi melarang masuknya penerbangan dari sejumlah negara untuk mengatasi penyebaran virus corona.
Edo mengatakan saat ini maskapai masih menunggu informasi lengkap dari otoritas penerbangan Arab maupun Indonesia. Pihaknya belum mengungkapkan rencana reaktivasi maskapai dan rencana penerbangan kembali ke negara tersebut.
Adapun sebelum jalur ke Arab ditutup, Lion Air Group memiliki penerbangan berjadwal. “Hampir dua kali sehari,” kata Edo, menjelaskan frekuensi penerbangan maskapainya.
Seperti dilaporkan Arabnews, Badan Konsuler Kementerian Luar Negeri mengumumkan bahwa keputusan pembukaan gerbang perbatasan hanya berlaku untuk ekspatriat yang divaksinasi penuh di Arab Saudi. Vaksinasi dilakukan sebelum mereka berangkat dari negara asal. Larangan itu tak termasuk warga negara Saudi, diplomat asing, praktisi kesehatan, dan keluarganya.
Ekspatriat yang ingin kembali bekerja di Arab Saudi harus memastikan bebas virus covid-19. Larangan masuk sebelumnya diberlakukan karena melonjaknya virus covid-19 di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa vaksin Covid-19 kurang efektif melawan varian delta.
Tak hanya Indonesia, negara lain yang diizinkan masuk ke Arab Saudi adalah Uni Emirat Arab, Mesir, Lebanon, Turki, AS, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Irlandia, Portugal, Swiss, Swedia, Brasil, Argentina, Afrika Selatan, India, Pakistan, dan Jepang. Kebijakan ini berlaku pula untuk pelancong yang transit di salah satu dari 20 negara dalam 14 hari sebelum tiba di Arab Saudi.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | ARABNEWS
Baca: Menperin Surati Sri Mulyani Minta Diskon Pajak Mobil Diperpanjang, Ini Sebabnya