Meski demikian, Destry melihat indikator pemulihan global sudah mulai tampak. Sejak Juli 2021, indikator purchasing managers atau PMI manufaktur, keyakinan konsumen, dan kinerja penjualan retail di kawasan negara mitra dagang seperti Cina, Eropa, dan Amerika Serikat telah menguat. Negara-negara ini akan menjadi penopang bagi pertumbuhan ekonomi global.
Perbaikan ekonomi yang telah terjadi diperkirakan terus berlanjut pada 2022. Pemulihan akan menyebabkan perdagangan dan harga komoditas dunia membaik serta dukungan terhadap ekspor menguat.
"Ketidakpastian pasar keuangan global sedikit menurun sejalan dengan membaiknya prospek ekonomi dunia. Terjadi dorongan masuk aliran modal ke emerging market termasuk Indonesia dan dukung pengautan mata uang di negara tersebut," kata Destry.
Data terakhir per 23 Agustus, Bank Indonesia mencatat arus modal asing atau inflow pada pasar keuangan domestik sudah mencapai Rp 21 triliun. Secara month to date, terjadi pertumbuhan arus modal asing sebesar 11,2 persen.
Baca: Pengusaha Curhat ke Luhut: Mulai Terjadi Gelombang Pengajuan Kepailitan, Kurang Sehat