TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera diklaim telah memberikan dampak berganda atau multiplier effect terhadap output ke perekonomian nasional. Tak tanggung-tanggung, nilai efek ganda ke perekonomian dari pembangunan tol tersebut mencapai Rp 768 triliun.
"Dengan stimulus berupa investasi pada tahap konstruksi dan pendapatan yang dihasilkan dari tahap operasional, menghasilkan output terhadap perekonomian nasional sebesar Rp 768 triliun atau multiplier effect terhadap perekonomian adalah 1,7 kali,” ujar Direktur Pembiayaan dan Investasi PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Sylvi J Gani, Jumat, 20 Agustus 2021.
Sylvi menjelaskan, dampak output per tahun atas adanya pembangunan jalan tol ini setara dengan 2,2 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Sumatera. Adapun penyerapan tenaga kerja, dampak tenaga kerja per tahun dari pembangunan jalan tol ini setara dengan 2,4 persen tenaga kerja di Sumatera.
Hal tersebut, kata Sylvi, membuktikan bahwa pembangunan jalan tol ini telah membangkitkan stimulus terhadap perekonomian Indonesia. Selain itu, pembangunan infrastruktur itu berdampak positif berupa penciptaan nilai tambah, pendapatan masyarakat, dan kesempatan kerja di sektor-sektor ekonomi.
Ada juga potensi manfaat lainnya dari pembangunan jalan tol ini adalah meningkatkan akses konektivitas, pengurangan waktu tempuh, dan percepatan arus barang dan jasa.
Jalan Tol Trans Sumatera adalah salah satu proyek prioritas pemerintah yang pembangunannya dimulai sejak tahun 2015. Ruas tol ini direncanakan dibangun sepanjang 2.812 km membentang hingga ujung Sumatera dengan nilai investasi sebesar Rp 538 triliun.
Dalam hal ini, PT SMI memberikan dukungan pembiayaan terhadap lima ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang telah beroperasi saat ini. Kelima ruas yang dibiayai secara langsung oleh PT SMI, yaitu Medan – Binjai, Palembang – Indralaya, Terbanggi Besar – Pematang Panggang - Kayu Agung, Bakauheni – Terbanggi Besar serta pemenuhan porsi ekuitas untuk ruas Pekanbaru – Dumai yang dibiayai secara tidak langsung melalui sekuritisasi aset Tol Akses Tanjung Priok.
Pemerintah berharap dengan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ini dapat membantu menggerakkan roda perekonomian Indonesia. "Khususnya di Pulau Sumatera agar dapat terus bertumbuh,“ ucap Sylvi.
BISNIS
Baca: Pan Brothers Kembali Digugat PKPU oleh Maybank, Restrukturisasi jadi Tertunda